Galaksi Bima Sakti, juga dikenal sebagai Jalur Bima, terlihat sebagai jalur putih yang membentang dari utara ke selatan pada malam yang cerah tanpa bulan dan awan. Galaksi Bima Sakti merupakan kumpulan bintang yang sangat banyak dan rapat, membentuk sebuah galaksi. Sedangkan istilah “Bima Sakti” sendiri berasal dari legenda Suku Jawa yang erat kaitannya dengan kaki Bima (salah satu tokoh Pandhawa) yang digambarkan membentang di langit.
Perkembangan pemahaman tentang Galaksi Bima Sakti dimulai sejak abad ke-17 ketika Galileo Galilei mengamati jalur putih tersebut melalui teleskop. Dia mengasumsikan bahwa jalur putih itu adalah kumpulan bintang yang sangat banyak. Thomas Wright dan Immanuel Kant kemudian mengemukakan bahwa Bima Sakti adalah piringan bintang dengan Matahari berada di tengahnya.
Sir William Herschel pada akhir abad ke-18 berhasil mengamati bintang-bintang di dalam Bima Sakti dengan teleskop besar yang dibuatnya. Dia menggambarkan bahwa Bima Sakti memiliki bentuk piringan elips dengan Matahari di pusatnya. Herschel juga mencatat nebula yang dianggap sebagai sistem bintang yang sangat jauh.
Pada abad ke-20, Jacobus C. Kapteyn melakukan telaah lebih lanjut tentang bintang-bintang di langit. Namun, pandangannya tentang bentuk dan posisi Matahari dalam Bima Sakti ditentang oleh Harlow Shapley, yang menunjukkan bahwa Matahari sebenarnya tidak terletak dekat pusat galaksi.
Perdebatan ini mencapai puncaknya dalam Debat Besar Astronomi tahun 1920 antara Shapley dan H.D. Curtis. Namun, pemahaman tentang Bima Sakti semakin jelas setelah hasil penelitian Edwin Hubble, Bertil Lindblad, Jan H. Oort, dan lainnya. Mereka menetapkan bahwa ukuran Bima Sakti sekitar sama dengan yang disarankan oleh Shapley dan bahwa nebula spiral bukan bagian dari Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti memiliki bentuk spiral dengan dua piringan cekung yang terhubung, yang disebut sebagai galaksi spiral. Ini terdiri dari tiga komponen utama: bulge, halo, dan piringan. Bulge adalah daerah dengan kepadatan bintang tertinggi, sementara halo adalah lapisan luar yang besar. Piringan adalah tempat bintang-bintang muda terletak, bersama dengan gas dan debu.
Galaksi Bima Sakti memiliki karakteristik yang menarik, termasuk fakta bahwa hanya 10% dari massanya yang terlihat, sementara sisanya diisi oleh materi gelap. Selain itu, galaksi ini sedang bergerak mengelilingi pusat alam semesta, dan memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya.
Dengan demikian, pemahaman tentang Galaksi Bima Sakti telah berkembang seiring dengan penelitian ilmiah selama berabad-abad, memberikan wawasan yang lebih dalam tentang alam semesta di mana kita tinggal.